Senin, 04 April 2011

POMPA JANTUNG

A. PENGATURAN POMPA JANTUNG

Jantung sebenarnya merupakan 2 pompa yang terpisah :
1.      Jantung bagian kanan yang memompa darah ke paru-paru
2.      Jantung bagian kiri yang memompa darah ke bagian tubuh lainnya

Setiap bagian jantung itu dibagi lagi menjadi 2 rongga :
a)      Atrium, dan
b)      Ventrikel

Darah mengalir terus dalam suatu lingkaran yang disebut system sirkulasi.

















Gambar diatas memperlihatkan detil jantung yang berfungsi sebagai pompa. Darah yang memasuki atrium dekstra dari vena besar didorong oleh kontraksi atrium dan mengalir melalui katup trikuspidalis untuk masuk ke dalam ventrikel dekstra. Dari ventrikel dekstra darah dipompakan melalui katup pulmonalis ke arteri pulmonalis yang kemudian melalui paru-paru dan terakhir melalui vena pulmonalis masuk kedalam atrium sinistra. Dengan kontraksi atrium sinistra darah didorong melalui katup mitralis ke ventrikel sinistra, dan dari sini dipompa melalui katup aorta untuk memasuki aorta dan dialirka melalui sirkulasi sistemik.

Kedua atrium adalah pompa primer yang memaksa sisa darah terakhir masuk kedalam ventrikel yang bersangkutan sesaat sebelum kontraksi. Sisa darah terakhir yang di pompakan masuk ke dalam ventrikel ini membuat ventrikel menjadi lebih efisien dalam kerjanya sebagai pompa di banding kalau tidak mempunyai mekanisme pengisian yang khusus. Namun demikian ventrikel adalah demikian kuatnya sehingga tetap dapat memompa sejumlah besar darah walaupun atrium tidak berfungsi.

   Bila seseorang dalam keadaan istirahat, setiap menitnya jantung hanya akan memompa 4-6 liter darah. Selama bekerja berat , jantung mungkin perlu memompa darah sebanyak 4-7 kali dari jumlah ini.

   Dua makna yang mendasari pengaturan volume darah yang di pompakan oleh jantung adalah (1) pengaturan intrinsic pemompaan jantung dalam menanggapi perubahan volume darah yang mengalir kedalam jantung (2) pengendalian jantung oleh system syaraf otot.

B. PENGATURAN INTRINSIK DARI POMPA JANTUNG-MEKANISME FRANK-STARLING

Sejumlah darah yang di pompa oleh jantung setiap menitnya ditentukan oleh kecepatan aliran darah kedalam jantung yang berasal dari vena-vena, yang disebut sebagai alir balik vena. Ini berarti bahwa, setiap jaringan perifer akan kembali melalui vena-vena kedalam atrium kanan. Jantung kemudian secara otomatis akan memompa darah yang masuk ini mengalir kedalam arteri-arteri sistemik, sehingga darah tersebut dapat mengalir kembali mengelilingi sirkulasi.

Kemampuan intrinsik dari jantung untuk beradapatasi terhadap volume yang berubah-ubah akibat-akibat aliran masuk darah, disebut sebagai mekanisme frank-starling dari jantung. Secara mendatar, mekanisme frank-starling berarti semakin besar otot jantung diregangkan selama pengisian, semakin besar kekuatan kontraksi dan semakin besar pula jumlah darah yang dipompa kedalam aorta. Atau cara lain untuk menyatakan mekanisme ini adalah : dalam batas-batas fisiologis, jantung akan memompa semua darah yang masuk tanpa membiarkan adanya bendungan darah yang berlebihan didalam vena.

C. PENJELASAN MEKANISME FRANK-STARLING

Bila sejumlah darah mengalir kedalam ventrikel, otot jantung sendiri akan meregang menjadi lebih panjang. Keadaan ini selanjutnya akan menyebabkan kontraksi dengan kekuatan yang bertambah karena filament aktif dan miosin selanjutnya akan membawa mendekati tahap interdigitasi yang optimal untuk membangkitkan kekuatan. Oleh karena itu ventrikel, karena peningkatan pemompaan secara otomatis akan memompa darah tambahan kedalam arteri. Kemampuan otot yang diregangkan sampai mencapai panjang yang optimal untuk berkontraksi dengan kekuatan yang bertambah merupakan karakteristik dari semua otot lurik.

Selain pengaruh yang penting akibat peregangan otot jantung, masih ada factor lain yang dapat meningkatkan daya pompa jantung bila volumenya meningkat. Peregangan dinding atrium kanan secara langsung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung sebesar 10 % s/d 20 %, keadaan ini juga membantu meningkatkan jumlah darah yang dipompa setiap menit, walaupun peranannya tidak sebesar peranan mekanisme frank-starling.

D. PENGATURAN JANTUNG OLEH SARAF PARASIMPATIS DAN SIMPATIS

Jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya, curah jantung, sering dapat ditingkatkan sampai lebih dari 100 % melalui perangsangan simpatis. Sebaliknya, curah jantung juga dapat diturunkan sampai serendah nol atau hampir nol melalui perangsangan vagus (parasimpatis).


1. Perangsangan jantung oleh saraf simpatis.

Perangsangan simpatis yang kuat dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung pada manusia dewasa dari 180 menjadi 200 dan, walaupun jarang terjadi, 250 kali denyutan per-menit pada orang dewasa muda. Perangsangan simpatis meningkatkan kontraksi otot jantung, oleh karena itu akan meningkatkan volume darah yang dipompa dan meningkatkan tekanan ejeksi. Perangsangan simpatis sering dapat meningkatkan curah jantung sebanyak 2 sampai 3 kali lipat selain peningkatkan curahan yang mungkin disebabkan oleh mekanisme frank-starling. Bila aktifitas system saraf simpatis ditekan sampai dibawah normal, keadaan ini akan menurunkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi ventrikel, sehingga akan menurunkan tingkat pemompaan jantung sampai sebesar 30 % dibawah normal.

2. Perangsangan parasimpatis (vagus) pada jantung.

Perangsangan vagus yang kuat pada jantung dapat menghentikan denyut jantung selama beberapa detik, biasanya jantung akan “mengatasinya” dan setelah itu berdenyut dengan kecepatan 20 sampai 40 kali per-menit. Perangsangan vagus yang kuat dapat menurunkan kekuatan kontraksi otot sebesar 20 % sampai 30 %. Penurunan frekuensi denyut jantung yang besar digabungkan dengan penurunan kontraksi jantung yang kecil dan dapat menurunkan peompaan ventrikel sebesar 50% atau lebih, terutama bila jantung bekerja dalam keadaan beban kerja yang besar.

E. PENGARUH FREKUENSI DENYUT JANTUNG PADA FUNGSI JANTUNG SEBAGAI POMPA

                    Periode diastolik yang terjadi diantara kontraksi akan sangat memendek sehingga darah tidak mempunyai waktu yang cukup untuk mengalir secara adekuat dari atrium ke dalam ventrikel. Karena alasan-alasan inilah, bila frekuensi denyut jantung ditingkatkan secara buatan melalui perangsangan listrik, jantung hewan besar yang normal akan mempunyai puncak kemampuan untuk memompa seumlah besar darah pada frekuensi denyut jantung antara 100 dan 150 kali per-menit. Sebaliknya, bila frekuensinya ditingkatkan oleh perangsangan simpatik, jantung akan mencapai kemampuan puncak untuk memompa darah pada frekuensi denyut jantung antara 150 dan 220 kali per-menit.
                    Alasan perbedaan ini adalah bahwa perangsangan simpatis bukan hanya meningkatkan frekuensi denyut jantung tetapi juga meningkatkan kekuatan denyut jantung. Pada saat yang bersamaan, perangsangan simpatis menurunkan waktu kontraksi sistolik dan menyebabkan lebih banyak waktu untuk pengisian selama diastolik.

F. FAKTOR YANG MENYEBABKAN HIPOEFEKTIF DAN HIPEREFETIF

                        Beberapa factor yang menyebabkan jantung hipoefektif adalah :
  1. Infrak miokardium
  2. Penyakit katup jantung
  3. Perangsangan nervus vagus jantung
  4. Penghambatas simpatis yang menuju jantung
  5. Penyakit jantung yang kongenital
  6. Miokarditis
  7. Anoksia jantung
  8. Difteri atau jenis kerusakan miokardium lainnya

Kerja berat  kronik mengakibatkan hipertrofi otot jantung da juga pembesaran ruang-ruang jantung. Sebagai akibatnya, kekuatan jantung jadi sangat berubah, dan efektifitas jantung jadi bertambah.

G. PENGARUH BERBAGAI ION PADA FUNGSI JANTUNG

                        Pengarug ion kalium. Kelebihan  kalium dalam cairan ekstrasel menyebabkan jantung menjadi sangat dilatasi dan lemas serta frekuensi jantung lambat. Semua pengaruh kelebihan kalium dianggap disebabkan oleh pengurungan negativitas potensial membran istrahat akibat kosentrasi kalium yang tinggi dalam cairan eksrtasel.  Waktu potensial membran menurun, intensitas potensial aksi juga berkurang yang membuat kontraksi jantung secara progresif makin lemah, karena kekuatan potensial aksi sangat menentukan kekuatan kontraksi.

                        Pengaruh ion kalsium. Kelebihan ion kalsium menyebabkan efek yang hampir berlawanan dengan efek ion kalium, menyebabkan jantung berkontraksi spatik. Hal ini mungkin disebabkan efek langsung ion kalsium untuk merangsang proses kontraksi jantung. Sebaliknya, defisiensi ion kalsium menyebabkan jantung lemas sama dengan efek kalsium. Pengurangan  kosentrasi ion kalsium yang besar biasanya akan mematikan orang karena tetani yang timbul sebelumnya akan mempengaruhi jantung dan peningkatan kosentrasi ion kalsium hampir tidak bermakna karena akan diendapkan dalam tulang atau kadang-kadang disembarangan tempat dalam aringan tubuh sebagai garam kalsium yang tidak larut.

                        Pengaruh ion natrium. Kelebiahan ion natrium menekan fungsi jantung, suatu efek yang sama seperti ion kalium, tetapi dengan alasan yang berbeda sama sekali. Ion natrium bersaing dengan ion kalsium pada beberapa tempat yang tidak diketahui pada proses kontraksi otot sedemikian rupa sehingga makin besar kosentrasi ion narium dalam cairan ekstrasel makin kurang efektivitas ion kalsium menyebabkan kontraksi bila terdapat potensial aski.

H. PENGARUH SUHU PADA JANTUNG

                        Peningkatan suhu meyebabkan peningkatan frekuensi jantung yang besar, dan penurunan suhu sangat mengurangi frekuensi. Efek ini mungkin sebagai akibat peningkatan permeabilitas membran otot terhadap terhadap berbagai ion pada suhu lebih tinggi mengakibatkan percepatan proses “self-excitation.

                        Kekuatan kontraksi jantung meningkat sementara dengan peningkatan suhu moderat, tetapi peningkatan suhu yang lama, melelahkan jantung dan menyebabkan kelemahan.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Pengaturan pompa jantung merupakan bagian dari system peredaran darah diseluruh tubuh. Dalam menentukan apakah seseorang mempunyai tekanan darah yang normal, rendah dan tinggi, kita terlebih dahulu mengetahui bagaimana cara kerja jantung memompakan darah keseluruh tubuh dan apa-apa saja yang dapat mempengaruhi cara kerjanya. Kuat lemahnya jantung dipengaruhi oleh beberapa factor yang ada didalam tubuh dan diluar tubuh contohnya di dalam tubuh adalah ion kalium, kalsium, natrium dan lain-lain dan contoh di luar tubuh adalah suhu dan kerja berat yang kronis.